BAZNAS

  • Tentang Kami
    • Profil
    • Peraturan
      • Pengelola Zakat
      • Badan Amil Zakat Nasional
      • Baznas Provinsi
      • Lembaga Amil Zakat
      • Unit Pengumpul Zakat
      • Hubungan Zakat dan Pajak
      • Mahkamah Konstitusi
      • Fatwa Majelis Ulama Indonesia
      • Baznas Kabupaten Kota
      • Perpustakaan
      • Buletin
      • Instruksi Presiden
      • Instruksi Gubernur
    • Program
      • Jatim Makmur
      • Jatim Cerdas
      • Jatim Sehat
      • Jatim Taqwa
      • Jatim Peduli
    • Laporan
      • Laporan Tahunan Audited
      • Statik ZIS
      • Majalah Zakatuna
      • Statistik ZIS
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
    • Pengelola Zakat
      • Baznas Kabupaten Kota
      • Lembaga Amil Zakat
      • Unit Pengumpul Zakat
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Channel Pembayaran
  • Kabar
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Penyaluran Zakat
    • Video Aksi
  • BAYAR ZAKAT
  • INFAK
  • Infak
  • Zakat
  • Tentang Kami
    • Profil
    • Peraturan
      • Pengelola Zakat
      • Badan Amil Zakat Nasional
      • Baznas Provinsi
      • Lembaga Amil Zakat
      • Unit Pengumpul Zakat
      • Hubungan Zakat dan Pajak
      • Mahkamah Konstitusi
      • Fatwa Majelis Ulama Indonesia
      • Baznas Kabupaten Kota
      • Perpustakaan
      • Buletin
      • Instruksi Presiden
      • Instruksi Gubernur
    • Program
      • Jatim Makmur
      • Jatim Cerdas
      • Jatim Sehat
      • Jatim Taqwa
      • Jatim Peduli
    • Laporan
      • Laporan Tahunan Audited
      • Statik ZIS
      • Majalah Zakatuna
      • Statistik ZIS
    • Kontak Kami
    • Pengaduan
    • Pengelola Zakat
      • Baznas Kabupaten Kota
      • Lembaga Amil Zakat
      • Unit Pengumpul Zakat
  • Layanan
    • Rekening Zakat
    • Kalkulator Zakat
    • Channel Pembayaran
  • Kabar
    • Artikel
    • Cerita Aksi
    • Penyaluran Zakat
    • Video Aksi
  • Home
Hubungi
Zakat
Infak

BAZNAS Banyuwangi Ajak Sejumlah Lembaga Peduli Dampak Virus Corona

20/03/2021
jatim makmur
BAZNAS Banyuwangi Ajak Sejumlah Lembaga Peduli Dampak Virus Corona

Banyuwangi – Wabah Covid-19 yang mulai melanda Kabupaten Banyuwangi memantik solidaritas berbagai kalangan. Tak terkecuali berbagai pemuka agama. Mereka bahu-membahu meringankan beban umat yang terdampak atas wabah tersebut, baik secara sosial maupun ekonomi.

Seperti halnya upaya solidaritas yang digalang oleh sejumlah badan amil zakat di kalangan umat Islam. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi sejak Maret lalu, telah menyalurkan tidak kurang dari 250 paket sembako. Melalui UPZ BAZNAS di tingkat kecamatan, mereka menyalurkan kepada warga terdampak secara langsung maupun tidak yang telah terverifikasi oleh tim Gugus Tugas Covid-19.

“Kami salurkan kepada selain penerima program reguler yang telah kami lakukan. Selama ini BAZNAS menyalurkan rantang kasih (bantuan berupa makanan siap saji) dan sembako kepada warga miskin, hampir seribu orang,” ungkap Ketua BAZNAS Banyuwangi, Samsudin Adlawi saat dihubungi, Kamis (16/4).

Selain menggalakkan program jaring pengaman sosial tersebut, BAZNAS juga melakukan penyemprotan tempat ibadah tak kurang dari 300 titik di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Juga membagikan seribu masker kepada masyarakat.

“Kita juga bekerja sama dengan Kecamatan Banyuwangi untuk mendirikan dapur umum yang bisa memproduksi 500 nasi bungkus per hari. Ini nanti dibagikan secara langsung kepada para pekerja informal di Banyuwangi yang membutuhkan,” terang Samsudin.

 

Partisipasi Banyak Lembaga

Hal yang sama juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Banyuwangi. Hingga Rabu (15/4), telah terdata 1328 paket sembako yang telah disalurkan ke masyarakat terdampak se Kabupaten Banyuwangi.

“Kami bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dibentuk oleh PCNU Banyuwangi melakukan berbagai langkah bersama lembaga dan badan otonom NU lainnya, dari tingkat cabang di kabupaten hingga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama di desa-desa,” ungkap Ketua LAZISNU Banyuwangi Imron Rosyadi.

Selain berbagi sembako, LAZISNU telah melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah masjid, mushala, pesantren dan madrasah se-Banyuwangi. Tak kurang dari 9678 titik. Juga melakukan pembagian 10.230 masker dan 1230 antiseptik kepada masyarakat.

Sedangkan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Banyuwangi yang tergabung dalam Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) juga melakukan upaya yang sama. Selain menjadikan RSI Fatimah, Banyuwangi sebagai rumah sakit rujukan, juga melakukan sejumlah langkah dalam jaring pengaman sosial.

“Mulai Maret kemarin, MCCC menyalurkan 200 lebih paket sembako kepada guru ngaji dan guru TK di lingkungan lembaga pendidikan Muhammadiyah serta sejumlah warga miskin terdampak,” ungkap Ketua LAZISMU Banyuwangi Sohibul Burhan.

Bantuan makanan siap saji dan air mineral juga disiapkan oleh LAZISMU bagi warga yang sedang menjalani karantina mandiri. “Setiap ada laporan, langsung kami atasi. Baru-baru ini, kami memberikan layanan di Pakis, Banyuwangi yang harus menjalani karantina. Juga di Kembiritan, Genteng,” terang Sohib.

Sementara itu, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi juga melakukan aksi serupa. BAMAG memberikan bantuan beras sebanyak 1,2 ton yang disalurkan di Posko Gugus Tugas Banyuwangi.

“Ini hasil dari iuran sejumlah gereja di Kabupaten Banyuwangi. Secara bertahap kita juga akan terus menggalang solidaritas bersama untuk mengatasi wabah Covid ini,” ungkap Ketua Bamag Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng. “Kami siap bersinergi membantu meringankan beban warga Banyuwangi yang terdampak,” imbuhnya.

Sedangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh sejumlah kalangan tersebut. Wabah Covid-19 yang mempengaruhi banyak sektor ini, tak bisa hanya mengandalkan tangan pemerintah yang terbatas. Perlu gotong royong oleh semua pihak.

“Sejak awal kita telah mengontak semua pemuka agama dan ketua-ketua ormas agama untuk bisa saling gotong royong. Alhamdulillah, respons yang diberikan baik. Semuanya telah bergerak dengan kapasitas masing-masing,” pungkas Anas. (BJ/Ful)

Baca Juga

Wali Kota Blitar Serahkan Bantuan dari BAZNAS untuk Warga Terdampak Covid-19
jatim makmur 15/03/2021
Wali Kota Blitar Serahkan Bantuan dari BAZNAS untuk Warga Terdampak Covid-19
Blitar — Wali Kota Blitar Santoso menyerahkan 161 paket sembako dari BAZNAS. Bantuan ini untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19 di kawasan setempat. Paket diserahkan di Masjid Jami Ussisa Litaqwa di Jalan Veteran, Kelurahan Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (22/7). Bantuan sembako diserahkan kepada penerima dari empat kelurahan. Yakni Kelurahan Plosokerep, Karangtengah, Klampok dan Rembang. Paket diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di masa pandemi. “Bantuan ini pentasarufan dari dana yang dihimpun dari BAZNAS,” kata Santoso. Dijelaskannya bahwa ada imbauan dari BAZNAS pusat bahwa di masa pandemi, bantuan bisa disalurkan kepada warga terdampak Covid-19. Mereka bisa takmir masjid dan warga yang memang layak untuk dibantu. “Total ada 900 paket sembako dari BAZNAS yang disalurkan di seluruh Kota Blitar. Diharapkan bantuan ini dapat membantu kebutuhan hidup sehari-hari warga yang terdampak Covid-19,” katanya kepada sejumlah insan media. Sementara itu Ketua BAZNAS Kota Blitar, Maryoto berharap dengan diserahkanya bantuan sembako ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19. Disampaikannya sebenarnya BAZNAS memberikan bantuan kepada masyarakat berupa uang. Tapi karena kondisi Covid-19, maka dikembangkan menjadi sembako. “Kenapa sembako? Dengan sembako maka jangkauan masyarakat untuk mengakses kebutuhan pokok akan lebih luas,” pungkasnya. (Syaifullah)
Rumah Warga Diterjang Angin Kencang, BAZNAS Trenggalek Kirim Bantuan
jatim makmur 15/03/2021
Rumah Warga Diterjang Angin Kencang, BAZNAS Trenggalek Kirim Bantuan
Trenggalek – Kiprah BAZNAS semakin dirasakan manfaatnya oleh warga, khususnya kalangan tidak mampu. Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian serta tanggung jwaab atas kepercayaan donatur. Seperti yang dilakukan BAZNAS Trenggalek yang membenahi rumah Mbah Giran di RT. 49 RW.15 Dusun Tulang, Desa Karangrejo Kecamatan Kampak. Kediamannya roboh diakibatakan hujan lebat yang disertai angin kencang. “Kejadiannya sudah sebulan yang lalu atau tepatnya,” kata Rahmat Purwanto. Wakil Ketua II BAZNAS Trenggalek itu menjelaskan bahwa tim dari BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Trenggalek langsung komunikasi dengan perangakat desa dan camat untuk membantu pembangunan kembali dan dikoordinasikan dengan masyarakat setempat. “Selang sebulan setelah kejadian terjalin komunikasi antar perangkat desa dan masyarakat setempat untuk membangun kembali rumah Mbah Giran yang hidup seorang diri ini,” katanya. Dan pada Selasa (30/6) BAZNAS Kabupaten Trenggalek bersama Camat Kampak juga Kepala Desa Karangrejo, Babinsa, BKTM menyerahkan secara simbolis bantuan pembangunan kembali rumah Mbah Giran. “Alhamdulillah, setelah sekian lama menunggu bantuan, akhirnya kami hari ini dapat menyalurkan bantuan kepada Mbah Giran,” jelasnya. Pada kesempatan tersebut dirinya meminta partisipasi masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian kepada Mbah Giran dengan gotong-royong membangun kembali rumah yang rusak. Dra Hasnawati selaku Camat Kampak menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang disampaikan oleh BAZNAS Kabupaten Trenggalek. (Syaifullah)
BAZNAS Kota Madiun Salurkan 15 Ton Lebih Beras untuk Warga
jatim makmur 15/03/2021
BAZNAS Kota Madiun Salurkan 15 Ton Lebih Beras untuk Warga
Madiun — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Madiun menyalurkan 15 ton 695 kilogram beras hasil pembayaran zakat masyarakat. Belasan ton beras itu dikumpulkan mulai tanggal 6 sampai 25 Mei 2019. Penyaluran zakat fitrah yang dikumpulkan BAZNAS secara langsung diberangkatkan oleh Wali Kota Madiun Maidi dan Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya, Senin (27/5/2019). Maidi menuturkan zakat itu berasal dari pegawai Pemkot Madiun, pelajar, dan masyarakat umum. 15 Ton beras zakat ini akan diserahkan kepada mustahik atau orang yang berhak menerima zakat di Kota Madiun, mulai fakir miskin, siswa kurang mampu, panti asuhan, pondok pesantren, dan organisasi Islam. “Zakat fitrah ini bukan hanya menyempurnakan ibadah di bulan Ramadan. Tetapi juga mensucikan harta. Semoga ini bermanfaat bagi kita,” kata Maidi. Sementara itu, PT Industri Kereta Api (Inka) menyerahkan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa satu unit mobil ambulans ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun. Ambulans itu bisa dimanfaatkan secara gratis untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pemkot Madiun juga akan menyediakan sopir untuk menjemput dan menganar masyarakat yang membutuhkan ambulans itu. “Masyarakat yang membutuhkan dapt menghubungi nomor PMI Kota Madiun (0351) 464275. Saya berharap ambulans ini untuk jaga-jaga saja dan masyarakat Kota Madiun sehat semua,” terangnya. (Ful)
BAZNAS Banyuwangi Ajak Sejumlah Lembaga Peduli Dampak Virus Corona
jatim makmur 20/03/2021
BAZNAS Banyuwangi Ajak Sejumlah Lembaga Peduli Dampak Virus Corona
Banyuwangi – Wabah Covid-19 yang mulai melanda Kabupaten Banyuwangi memantik solidaritas berbagai kalangan. Tak terkecuali berbagai pemuka agama. Mereka bahu-membahu meringankan beban umat yang terdampak atas wabah tersebut, baik secara sosial maupun ekonomi. Seperti halnya upaya solidaritas yang digalang oleh sejumlah badan amil zakat di kalangan umat Islam. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Banyuwangi sejak Maret lalu, telah menyalurkan tidak kurang dari 250 paket sembako. Melalui UPZ BAZNAS di tingkat kecamatan, mereka menyalurkan kepada warga terdampak secara langsung maupun tidak yang telah terverifikasi oleh tim Gugus Tugas Covid-19. “Kami salurkan kepada selain penerima program reguler yang telah kami lakukan. Selama ini BAZNAS menyalurkan rantang kasih (bantuan berupa makanan siap saji) dan sembako kepada warga miskin, hampir seribu orang,” ungkap Ketua BAZNAS Banyuwangi, Samsudin Adlawi saat dihubungi, Kamis (16/4). Selain menggalakkan program jaring pengaman sosial tersebut, BAZNAS juga melakukan penyemprotan tempat ibadah tak kurang dari 300 titik di seluruh kecamatan di Banyuwangi. Juga membagikan seribu masker kepada masyarakat. “Kita juga bekerja sama dengan Kecamatan Banyuwangi untuk mendirikan dapur umum yang bisa memproduksi 500 nasi bungkus per hari. Ini nanti dibagikan secara langsung kepada para pekerja informal di Banyuwangi yang membutuhkan,” terang Samsudin.   Partisipasi Banyak Lembaga Hal yang sama juga dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Banyuwangi. Hingga Rabu (15/4), telah terdata 1328 paket sembako yang telah disalurkan ke masyarakat terdampak se Kabupaten Banyuwangi. “Kami bersama Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dibentuk oleh PCNU Banyuwangi melakukan berbagai langkah bersama lembaga dan badan otonom NU lainnya, dari tingkat cabang di kabupaten hingga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama di desa-desa,” ungkap Ketua LAZISNU Banyuwangi Imron Rosyadi. Selain berbagi sembako, LAZISNU telah melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah masjid, mushala, pesantren dan madrasah se-Banyuwangi. Tak kurang dari 9678 titik. Juga melakukan pembagian 10.230 masker dan 1230 antiseptik kepada masyarakat. Sedangkan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Banyuwangi yang tergabung dalam Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) juga melakukan upaya yang sama. Selain menjadikan RSI Fatimah, Banyuwangi sebagai rumah sakit rujukan, juga melakukan sejumlah langkah dalam jaring pengaman sosial. “Mulai Maret kemarin, MCCC menyalurkan 200 lebih paket sembako kepada guru ngaji dan guru TK di lingkungan lembaga pendidikan Muhammadiyah serta sejumlah warga miskin terdampak,” ungkap Ketua LAZISMU Banyuwangi Sohibul Burhan. Bantuan makanan siap saji dan air mineral juga disiapkan oleh LAZISMU bagi warga yang sedang menjalani karantina mandiri. “Setiap ada laporan, langsung kami atasi. Baru-baru ini, kami memberikan layanan di Pakis, Banyuwangi yang harus menjalani karantina. Juga di Kembiritan, Genteng,” terang Sohib. Sementara itu, Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Banyuwangi juga melakukan aksi serupa. BAMAG memberikan bantuan beras sebanyak 1,2 ton yang disalurkan di Posko Gugus Tugas Banyuwangi. “Ini hasil dari iuran sejumlah gereja di Kabupaten Banyuwangi. Secara bertahap kita juga akan terus menggalang solidaritas bersama untuk mengatasi wabah Covid ini,” ungkap Ketua Bamag Banyuwangi Pendeta Anang Sugeng. “Kami siap bersinergi membantu meringankan beban warga Banyuwangi yang terdampak,” imbuhnya. Sedangkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh sejumlah kalangan tersebut. Wabah Covid-19 yang mempengaruhi banyak sektor ini, tak bisa hanya mengandalkan tangan pemerintah yang terbatas. Perlu gotong royong oleh semua pihak. “Sejak awal kita telah mengontak semua pemuka agama dan ketua-ketua ormas agama untuk bisa saling gotong royong. Alhamdulillah, respons yang diberikan baik. Semuanya telah bergerak dengan kapasitas masing-masing,” pungkas Anas. (BJ/Ful)
Lewat Si Jamal, Pemkot Kediri Bagikan Bingkisan untuk Sopir Angkot
jatim makmur 20/03/2021
Lewat Si Jamal, Pemkot Kediri Bagikan Bingkisan untuk Sopir Angkot
Kediri – Di tengah pandemik Covid-19 di Kota Kediri, tentunya juga sangat berdampak kepada sejumlah masyartakat, tak terkecuali adalah mereka yang bekerja sebagai sopir angkutan umum dan tukang becak. Untuk itu, Pemkot Kediri melalui Si Jamal memberikan bantuan kepada sopir angkutan umum dan tukang becak berupa sembako, Sabtu (4/4). Si Jamal adalah kepanjangan dari Sinergi untuk Jaring Pengaman Sosial, sebuah gerakan amal Pemkot Kediri yang menggandeng sejumlah lembaga amil zakat dan infaq. Kepala Dinas Sosial Kota Kediri melalui Kasi Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Kediri, M Nur Sulaiman Ghozali mengatakan, sebanyak 42 supir angkutan umum dan 48 tukang becak menerima sembako, di antaranya beras, telur, minyak goreng, dan bawang. Lebih lanjut, Ghozali mengatakan pembagian dibagi menjadi dua titik yakni di Kantor Kelurahan Banjaran untuk pembagian kepada tukang becak, sementara pembagian sembako kepada tukang angkutan umum di Kantor Uji KIR Dinas Perhubungan Kota Kediri. “Dengan dibagikannya sembako tadi, saya berharap bisa sedikit membantu para supir angkot dan tukang becak ini memenuhi kebutuhan pokok mereka sehari-sehari,” harapnya.   Untuk diketahui, kepada masyarakat yang ingin mendonasikan sebagian rizkinya bisa kepada Pemkot Kediri melalui Si Jamal, ke rekening Baznas: Bank Jatim 0062200855. Kemudian untuk mengkonfirmasi uang yang telah di transfer bisa menghubungi Call Center Covid-19 Kota Kediri 0354 – 2894000 atau WhatsApp ke 0811 3787 119. (Syaifullah/BJ)
Kota Blitar Ulang Tahun, BAZNAS Sediakan Ratusan Paket Sembako
jatim makmur 20/03/2021
Kota Blitar Ulang Tahun, BAZNAS Sediakan Ratusan Paket Sembako
Blitar — Kota Blitar genap berusia 114 tahun. Namun demikian, tidak ada perayaan dan pesta rakyat seperti yang rutin digelar saban tahun. Pemkot Blitar lebih mengutamakan kebutuhan masyarakat saat pandemi Corona. Dana sekitar Rp 15 miliar disalurkan sepenuhnya untuk penanganan warga terdampak. Plt Wali Kota Blitar Santoso menyatakan bahwa anggaran sebesar itu bukan sepenuhnya pos untuk merayakan HUT kota. Sebagian besar menyisihkan anggaran dari beberapa OPD dengan memfokuskan kegiatan penanganan warga terdampak pandemi Corona. “Seperti hari ini, dana dari CSR dan BAZNAS kami pakai untuk menyediakan 280 paket sembako. Satu paket senilai Rp 200 ribu, berisi beras, minyak, gula, kecap, dan gula. Paket-paket ini kami serahkan kepada para pedagang yang terdampak pandemi Corona,” kata Santoso, Rabu (1/4). Bantuan sembako ini, lanjutnya, diserahkan kepada para pedagang yang berlokasi di beberapa destinasi wisata yang ditutup sejak 18 Maret lalu, seperti para pedagang di makam Bung Karno, PIPP, Istana Gebang, dan Taman Rakyat Kebonrojo. Santoso juga meminta pamong di 21 kelurahan terus mendata warga yang membutuhkan bantuan, selama aktivitas perekonomiannya terdampak wabah Corona. Karena bukan hanya pedagang yang membutuhkan bantuan sembako, tapi juga pekerja toko-pasar yang tempat kerjanya berhenti beroperasi selama masa darurat Corona ini. “Selain sembako, kami prioritaskan anggaran untuk pengadaan APD, termasuk masker dan hand sanitizer. Juga untuk menyemprotkan disinfektan yang akan dilakukan secara simultan selama masa darurat ini,” imbuhnya. (dtk/Syaifullah)
Ini Empat Program Andalan BAZNAS Kota Blitar
jatim makmur 20/03/2021
Ini Empat Program Andalan BAZNAS Kota Blitar
Blitar – Empat program yang selama ini sudah berjalan dan dinilai sukses di antaranya, bantuan regular triwulanan bagi warga kurang mampu, bantuan usaha, bantuan rehap rumah dan bantuan insidentil.   H Rusdi Riyanto, SAg selaku ketua distribusi BAZNAS Kota Blitar saat dihubungi di kantornya, Senin (24/2) mengatakan bahwa program bantuan regular triwulanan zakat, infak dan sedekah bagi warga kurang mampu tetap digelar.   “Karena dinilai bisa mengangkat perekonomian penerima, sekaligus sebagai penyemangat agar mereka taat beribadah dan rajin bekerja,” katanya.   Sementara untuk program bantuan usaha atau selain terbukti mampu memberdayakan penerima, juga bisa meningkatkan kesejahteraan.   “Termasuk program bantuan rehab rumah dan program bantuan insidentil yang bermanfaat membantu warga kurang mampu yang terkena musibah,” jelas dia.   Program ini merupakan program rutin tahunan BAZNAS yang bersumber dari zakat, infak dan sedekah seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Blitar dan bertujuan untuk membantu warga yang benar-benar membutuhkan bantuan.   “Empat program ini sudah berjalan bertahun-tahun. Hasilnya juga nyata dan selalu dinanti, kita tetap jalankan,” ujar Rusdi.   Agar seluruh penerima bantuan benar-benar sesuai dengan ajaran agama, BAZNAS Kota Blitar tetap melakukan verifikasi melalui seleksi berjenjang yang melibatkan RT, RW, ulama di lingkungan dan kelurahan. (Syaifullah)
BAZNAS Pacitan Masuk 5 Besar Pengumpul Dana di Jatim
jatim makmur 20/03/2021
BAZNAS Pacitan Masuk 5 Besar Pengumpul Dana di Jatim
Pacitan — BAZNAS Pacitan mengadakan kegiatan istighotsah di Pendopo Kabupaten Pacitan, Senin (17/2). Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pacitan KH Sodik Sujak dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan iman dan takwa dengan membayar zakat sehingga bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. ”Semoga dengan doa ini daerah Kabupaten Pacitan mendapatkan berkah dan tetap aman damai dijauhkan dari bencana,” katanya. Sementara itu Kabid Penerangan Agama Islam Amir Sholahudin Kemenag Jatim menjelaskan terselenggaranya kegiatan pentasharufan dana zakat profesi dan infaq Baznas Pacitan dalam rangka audit syariah. Dirinya menjelaskan pengelolaan dana umat melalui beberapa tahapan yang harus dilalui. Setiap periode dana zakat harus diaudit oleh kementerian agama. “Tujuan mengaudit lembaga zakat syariah agar transparan dan zakat dapat dijadikan sebagai tradisi karena merupakan rukun Islam yang ketiga,” terangnya. Lebih lanjut Amir Sholahudin memberikan informasi bahwa Kabupaten Pacitan dalam mengumpulkan dana zakat profesi dan infak Baznas Pacitan masuk lima besar di Jawa Timur. Hal tersebut terjadi karena dukungan pemerintah daerah sehingga menumbuhkan kesadaran PNS membayar zakat. “Ini bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat Pacitan,” jelasnya. Di akhir kegiatan, Bupati Pacitan Indartato memberikan sambutan dan sangat bangga karena mendapat penghargaan dan masuk lima besar di Jawa Timur. Kabupaten Pacitan semakin tahun dana zakat semakin meningkat. Hal ini tidak lepas dari usaha dan managemen Kementerian Agama Kabupaten Pacitan. “Harapannya, semoga dana zakat tersalurkan dengan baik, sehingga dapat dikelola oleh BAZNAS dan kedepannya, dana zakat di Kabupaten Pacitan bisa menjadi peringkat pertama,” pungkasnya. (Syaifullah)
Diskusi Pemberdayaan Ekonomi Warga Ala BAZNAS Jember
jatim makmur 20/03/2021
Diskusi Pemberdayaan Ekonomi Warga Ala BAZNAS Jember
Jember – Pada Selasa (4/2) Bank Indonesia, BAZNAS Jember dan JRDC (Jember Riset Development Centre) mengadakan Focus Groub Discussion (FGD) di Kantor Bank Indonesia.   “Masing-masing kami sepakat akan melakukan pemberdayaan ekonomi di sejumlah kampung SDGs binaan BAZNAS Jember sesuai tupoksi yang ada,” kata H Misbahus Salam.   Ketua BAZNAS Jember tersebut menjelaskan bahwa memang saat ini perlu mengembangkan potensi wisata karena memiliki multiplier effect pada pengembangan ekonomi kelas bawah. “Apalagi wisata itu digagas oleh desa bukan perorangan. Sehingga masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam mengembangkan usahanya,” terangnya.   Selain itu perlu mengfungsikan informasi teknologi dan mengembangkan cara non tunai dalam pembayaran. “Sehingga alur keuangan mudah di pantau dan mempermudah konsumen,” tegasnya.   FGD ini juga diikuti mahasiswi yang melakukan Praktik Pengalaman Lapangan atau PPL di BAZNAS. Melibatkan mereka agar dapat mengetahui langsung tentang kinerja BAZNAS. (Syaifullah)
Jadi Andalan Keluarga, Ibu Dewi Ingin Anaknya Sukses
jatim makmur 20/03/2021
Jadi Andalan Keluarga, Ibu Dewi Ingin Anaknya Sukses
Surabaya — Lia Amalia (17 tahun) tidak mampu menahan tangis ketika ditanya apa yang akan disampaikan kepada ibunya, Dewi Puspawati (49). Gadis Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Gema Surabaya itu tak bisa mengungkapkan perasaannya atas perjuangan sang ibu agar ia dan kakaknya, Hasan Saiful Anam, tidak putus sekolah.   “Ucapan terima kasih ke ibu tidak cukup,” kata Lia sambil terisak-isak, ditemui Zakatuna di tempat jahit ibunya di Pasar Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya beberapa waktu berselang . Di sana, ia menemani ibunya yang tengah bekerja sebagai penjahit.   Lia adalah anak kedua Dewi. Kakak Lia, Hasan, baru saja lulus dari sekolah yang sama dan kini sudah bekerja. Keduanya sama-sama memperoleh beasiswa dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur. “Setelah lulus nanti saya berencana kerja, ikut les, kemudian menabung untuk biaya kuliah,” ujar Lia mengungkapkan mimpinya.   Bagi Lia, keinginan kuliah adalah asa yang mahal. Maklum saja, ayahnya sakit-sakitan sejak tiga tahun lalu dan sudah tidak bekerja. Sejak itu, biaya hidup sehari-hari serta pendidikan diri Lia dan sang kakak bergantung ke ibunya, Dewi. “Saya sekarang tulang punggung keluarga,” kata Dewi.   Keluarga Dewi tinggal di sebuah indekos sempit di Jalan Dukuh Kupang 15/19B. Saat media ini ke sana, indekos Dewi berada di lokasi paling pojok, setelah melewati gang sempit yang membelah deretan indekos yang (maaf) jauh dari kondisi layak huni. “Kami tinggal berempat, saya, suami, dan dua anak saya. Saya tinggal di kos itu sudah sepuluh tahun,” cerita Dewi.   Awal menikah, Dewi mengaku bekerja di pabrik, sementara suaminya berdagang. Sejak tiga tahun lalu, suaminya sakit parah dan tidak bisa bekerja lagi. Mulanya diserang penyakit kecetit, belakangan diketahui menderita penyakit lambung dan paru-paru. “Pernah opname, tapi sekarang suami saya pakai minuman herbal, karena tidak ada biaya,” ucap perempuan kelahiran Jawa Barat itu.   Sejak itu, Dewi berjuang sendiri mengais rezeki untuk biaya hidup sehari-hari dan sekolah dua anaknya. Ia menyewa sebuah stan di Pasar Dukuh Kupang dan membuka jasa permak dan menjahit. Penghasilannya tak pasti. “Kadang pulang bawa uang seratus ribu, kadang cuma sepuluh ribu, pernah juga pulang tidak bawa uang sama sekali,” ujarnya.   Dewi ingin kedua anaknya bisa kuliah dan masa depannya sukses. Tapi dia bersyukur sudah bisa menyekolahkan anaknya sampai tingkat menengah atas. Hambatan biaya tentu sering ditemui. Di antaranya saat Lia mau ikut ulangan pada awal Desember 2019 lalu. “Biaya ulangan (ujian) tiga ratus ribu rupiah lebih, saya tidak ada uang,” ucapnya.   Dewi kemudian bergegas ke kantor BAZNAS Jatim di kompleks Islamic Center Surabaya di Jalan Dukuh Kupang. Ia ingin memastikan apakah anak keduanya bisa memperoleh beasiswa dari institusi penyalur zakat itu. “Alhamdulillah dapat dan anak saya bisa ulangan,” tutur Dewi.   Dewi mengaku pasrah hidup jauh dari kebahagiaan sejak lama hingga kini di usia hampir 50 tahun. Tapi dia akan sangat bahagia jika kedua anaknya kelak meraih mimpi kuliah dan sukses. “Harapan saya sekarang cuma pada anak-anak. Saya sangat bahagia kalau anak-anak saya sukses, bahagia dengan pasangannya nanti,” pungkas Dewi. (Nur Faishal)
Begini Cara BAZNAS Sampang Dongkrak Kualitas Warga
jatim makmur 20/03/2021
Begini Cara BAZNAS Sampang Dongkrak Kualitas Warga
Sampang — Indeks Pembangunan Manusia atau (IPM) di Kabupaten Sampang, adalah terendah bahkan menduduki peringkat bawah dibandingkan daerah lain di wilayah Jawa Timur. Karena itu diperlukan ikhtiar sungguh-sungguh dari berbagai kalangan untuk mendongkrat hal ini. Dan BAZNAS mencoba untuk turut memberikan sumbangsih. Penegasan disampaikan H Faidhal Mubarak ketika dihubungi ZAKATUNA di kantornya beberapa waktu berselang. “Sekadar dikatahui bahwa berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Sampang, jika di bandingkan dengan kabupaten lain se-Jawa Timur, Sampang adalah daerah paling rendah IPM-nya, “ kata pria kelahiran Sumenep, 22 September 1966 ini. Menurut Ketua BAZNAS Sampang tersebut, IPM merupakan gambaran pencapaian tingkat kesejahteraan masyarakat. Faktor masih rendahnya IPM di Sampang di sebabkan hal kesehatan, pengetahuan, dan kemampuan ekonomi rumah tangga. Termasuk tingginya angka buta huruf serta angka putus sekolah. Sedangkan untuk IPM tergolong tinggi dikarenakan pendidikan di daerahnya terkait ada peningkatan, serta harapan hidup yang cukup mengalami kenaikan, dan daya jual beli yang cukup meningkat. Selain itu, H Faidhal menambahkan IPM di Kabupaten Sampang meskipun paling rendah se-Jatim, namun tahun ini ada peningkatan meski tidak signifikan. “Kemungkinan memang bergeser, meskipun angkanya tidak terlalu menggembirakan,” ungkap Dewan Pengasuh Pesantren Fatihul Ulum, Prajan Camplong Sampang tersebut.   Dari Dana Bergulir Hingga Jaga Amanah Kontentrasi yang dilakukan BAZNAS Sampang sebagaimana harapan dari BAZNAS Jawa Timur adalah menyapa para fuqara. “Hal ini memang menjadi perhatian pertama kami sebagaimana diharapkan dari BAZNAS Jatim ketika memberikan pengarahan,” katanya. H Faidhal mengemukakan bahwa untuk memberikan perhatian kepada kalangan ini, memang harus dilakukan pendataan dan pemantauan secara cermat. “Kami harus memastikan bahwa kalangan yang dibantu memang adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap, bahkan hidup memang tidak produktif,” ungkapnya. Data para fuqara didapatkan dari sejumlah kepengurusan di desa dan kecamatan serta melibatkan sejumlaj relawan, termasuk dari organisasi sosial kegamaan seperti NU dan Muhammadiyah dan sejenisnya. Kemudian data yang ada diverifikasi untuk kemudian dilakukan pemantauan sesuai alamat. H Faidhal menjelaskan, masih sangat banyak anggota masyarakat yang hidup di bawah kemiskinan. Kondisi tersebut diperparah dengan kurang pedulinya anggota keluarga terhadap mereka yang telah berusia senja dan tidak produktif. “Padahal sebenarnya mereka punya saudara, namun ternyata tidak peduli,” ungkapnya. Yang juga dilakukan BAZNAS Sampang adalah memberikan pinjaman dana kepada kelompom mpengajian yang memiliki usaha sampingan. Ada komunitas masjid, mushala dan pengajian yang mendapat perhatian berupa pinjaman modal. “Kini masih ada tiga kelompok yang kami bantu berupa modal secara bergulir,” jelas sarjana bimbingan konseling FKIP Undar Jombang ini. Mereka secara berkelompok menyepakati bantuan modal untuk usaha yang digeluti, serta harus dikembalikan dalam tempo yang telah ditentukan. Karena sifatnya modal lunak, maka pihak BAZNAS tidak mewajibkan anggota dan kelompok untuk mengembalikan dana lebih. Asalkan dikembalikan sesuai angka yang diterima, tentu sangat baik yang kemudian digulirkan kepada anggota lainnya,” terangnya. H Faidhol mengemukakan bahwa hingga kini masyarakat sangat membutuhkan tambahan dana namun terkendala dengan aturan yang menjerat. “Di salah satu koperasi misalnya, pinjang satu juta, namun bunganya lumayan besar,” keluhnya. Karena itu, keberadaan pinjaman bergulir dengan tanpa bunga tersebut menjadi solusi agar usaha warga tetap berkembang, lanjutnya. Yang juga menjadi perhatian BAZNAS Sampang adalah memperbaiki gizi para pelajar. “Kami menginisiasi kegiatan di sejumlah sekolah untuk memberikan makanan tambahan selama sekali dalam sepekan berupa susu dan nasi bungkus,” katanya. Dan gerakan ini akhirnya menjadi kegiatan kolektif yang dibantu oleh warga sekitar. Di MI Asarus Salafi, Rodalam, Campong misalnya, hal tersebut menjadi kebiasaan rutin. Yang mana dalam sepekan, disediakan susu dan makanan tambahan untuk mendongkrak asupan vitamin bagi para pelajar. “Alhamdulillah gerakan mendapat respons positif dari warga sehingga tidak sedikit yang datang menyumbangkan makanan tambahan saat ke sekolah,” bangganya. Hal yang membagggakan dari BAZNAS Sampang adalah, beberapa waktu berselang telah dipercaya oleh Polres setempat untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah. Tidak semata menerima uang tunai yang diubah menjadi sembilan bahan pokok, juga sejumlah kegiatan sosial dalam waktu dekat. “Kami menerima sekitar 47 juta rupiah dari Kapolres Sampang yang kemudian dibelanjakan untuk kebutuhan sembako. Kemudian warga diundang untuk menerima bantuan tersebut,” jelasnya. Dan dalam waktu yang tidak lama, akan dilakukan bedah rumah sekaligus memberikan bantuan listrik tenaga surya.  “Kebetulan Kapolres Sampang pernah bertugas di Trenggalek yang juga memiliki perhatian terhadap kegiatan sosial,” ungkapnya. Salah satu yang dilakukan adalah dengan melakukan bedah rumah dan memberikan bantuan listrik tenaga surya kepada penduduk yang kekurangan. Pada saat yang sama, BAZNAS Sampang juga terus melakukan komunikasi kepada pemerintah setempat agar semakin banyak dana yang bisa diterima dan dikelola untuk kepentingan warga. “Tentu menerima amanah ini tidak mudah, tapi harus diwujudkan dengan mendistribusikan sesuai kepercayaan yang diberikan. Dan kami ingin memastikan bahwa segala yang dipercayakan tepat sasaran,” pungkasnya. (Nur Faishal/Syaifullah)
Gandeng Polisi, BAZNAS Ponorogo Gelar Bedah Rumah
jatim makmur 20/03/2021
Gandeng Polisi, BAZNAS Ponorogo Gelar Bedah Rumah
Ponorogo — Kapolsek Sawoo AKP Edi Suyono, S.E serta Wakapolsek Sawoo Ipda Sugianto dan anggota Polsek Sawoo melaksanakan bakti sosial di lokasi bedah rumah. Kegiatan hasil kerja sama BAZNAS Ponorogo, Senkom Mitra Polri dan warga masyarakat Dukuh Sawoo, Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Jumat (24/1). Lokasi bedah rumah ini sendiri berada di RT 07 RW 01, Dukuh Sawoo, Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo, Kab. Ponorogo, tepatnya di rumah Bapak Tubi (66). Untuk diketahui, Bapak Tubi hanya tinggal berdua bersama istrinya (Tumi) di rumah lamanya yang berbahan kayu dan bambu dengan kondisi yang sudah mau roboh, sehingga tidak layak huni dan diperlukan renovasi secara total. Kegiatan ini disokong penuh oleh tim bedah rumah BAZNAS Ponorogo dan telah berlangsung selama 4 hari yang lalu. Dalam kegiatan tersebut Kapolsek Sawoo memberikan bantuan berupa material kepada Bapak Tubi dan diterima langsung oleh yang bersangkutan. “Semoga sedikit bantuan dari kami ini bermanfaat, dan bisa menambah persediaan material yang ada untuk digunakan dalam bedah rumah ini. Dan semoga peran serta dari semua pihak yang melaksanakan bedah rumah ini menjadi catatan amal baik tersendiri nantinya,” ucap AKP Edi Suyono. (Syaifullah)
Target Lahirkan Muzakki, BAZNAS Jember Pastikan Program Berbasis Data
jatim makmur 20/03/2021
Target Lahirkan Muzakki, BAZNAS Jember Pastikan Program Berbasis Data
Jember — BAZNAS Jember melaksanakan pelepasan tim riset untuk pemberdayaan masyarakat di Desa Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Tim riset kolaborasi yang diturunkan terdiri dari pengurus BAZNAS, JRDC dan mahasiswi PPL dari Universitas Ibrahimy Situbondo.   Riset yang dilakukan oleh tim ini sebagai rangkaian dari proses pemberdayaan yang direncanakan oleh BAZNAS Jember di beberapa kampung SDGs binaan.   Sebelum turun lapangan untuk melakukan riset, tim terlebih dahulu melakukan penyusunan base line survei sebagai instrumen ilmiah yang terukur.   “Proses ini harus dilakukan guna memastikan bahwa program yang akan direalisasikan benar-benar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat secara berkelanjutan. Hal ini selaras dengan tujuan BAZNAS, yaitu menjadikan masyarakat miskin sebagai donatur atau muzakki,” kata H Misbahus Salam, Kamis (23/1). Menurut Ketua BAZNAS Jember tersebut, program pemberdayaan akan dilakukan oleh BAZNAS Jember bersama dengan JRDC selama 1 tahun penuh. Dengan 5 Tahap. “Tahap pertama penyusunan base line surviei, kemudian riset lapangan dan analisis data, selanjutnya rekomendasi program, realisasi dan pendampingan, hingga evaluasi dan peplikasi,” jelasnya. Dengan seluruh proses ini, diharapkan kepada seluruh masyarakat untuk dapat memberikan dorongan positif bagi suksesi program-program yang telah direncanakan oleh BAZNAS Jember. (Syaifullah)
BAZNAS Bangkalan Genjot Perolehan Infak
jatim makmur 20/03/2021
BAZNAS Bangkalan Genjot Perolehan Infak
Bangkalan — Untuk meningkatkan kepedulian terhadap sesama, BAZNAS Bangkalan telah melakukan kerja sama dengan pemerintah kabupaten setempat. Hal ini sekaligus menjadi imbauan pada masing-masing pegawai untuk berinfak sesuai dengan kemampuan.   Hal ini disampaikan oleh KH M Nuruddin A Rahman selaku Ketua baznas Bangkalan. Ia mengapresiasi peningkatan infak dari masing-masing OPD, hingga saat ini yang terkumpul sebanyak Rp 1,09 miliar.   “Jadi dari infak yang sudah terkumpul, kami langsung salurkan pada fakir miskin yang membutuhkan. Baik itu pelajar, tukang becak, tukang pangkas rambut, guru ngaji serta lainnya,” ucapnya, Rabu (22/1). Ia pun berharap, makin banyak pihak yang membantu meringankan beban masyarakat miskin di Bangkalan. Dikatakan, para penerima infak ini selalu bertambah dan pihaknya selalu memberikan secara bergantian pada masyarakat agar merata. “Kalau untuk Rabu ini ada 129 orang. Ini terus bertambah dan supaya merata maka kami berikan secara bergantia. Setiap orang akan menerima 500 ribu,” tuturnya. Sementara itu,  Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron mengatakan akan menjadi contoh agar memacu pihak lain untuk berlomba-lomba berinfak Ia juga menghimbau pada seluruh instansi untuk memberikan infak.   “Saya tidak hanya menghimbau namun juga akan memberikan contoh untuk berinfak. Kami akan menyampaikan imbauan ini pada seluruh instansi baik di pemerintahan maupun tingkat kecamatan untuk menyisihkan rejekinya untuk berinfak,” pungkasnya. (Syaifullah)  
Derita Sumewah, Perempuan Tuna Netra dan Lumpuh
jatim makmur 20/03/2021
Derita Sumewah, Perempuan Tuna Netra dan Lumpuh
Sidoarjo — Tidak mudah untuk bisa sampai di kediaman Sumewah yang berada di Desa Tambak Rejo RT. 07 RW 04, Krembung, Sidoarjo. Lewat aplikasi pencarian alamat di telepon pintar, akhirnya bisa juga tiba di alamat dimaksud.   Ya, butuh waktu satu jam lebih agar media ini menjangkau kediaman berukuran 4 m x 7 m yang dihuni dua perempuan dan seorang laki-laki tersebut.   Itulah kediaman Sumewah, perempuan penerima santunan rutin dari BAZNAS Jawa Timur. Dengan diantar tetangga sekitar, bincang santai berlangsung di ruang tamu.   “Maaf, saya sudah tidak bisa melihat,” kata Sumewah sejurus setelah berada di ruang tamu. Suasana di ruangan yang berukuran kurang lebih 4 m persegi itu sangat sederhana. Aneka perabotan harian mengisi ruangan tersebut dan sebuah televisi, serta sepeda onthel.   Sumewah ternyata sudah empat bulan terakhir mengalami lumpuh akibat terkena penyakit stroke. Di atas lantai, perempuan berusia 50 tahunan itu duduk dengan alas tikar seadanya. Penuturannya sedikit berat, sehingga kurang jelas didengar.   Dengan bantuan dua tetangga yang sejak awal mengantar, akhirnya media ini mendapat penjelasan kondisi Sumewah dengan penyakit yang diderita. “Penyebab Ibu Sumewah menderita penyakit stroke karena tekanan darah tinggi. Tekanan darahnya pernah mencapai 200-an lebih,” ungkap Ami, sang tetangga.   Sejumlah ikhtiar telah dilakukan agar bisa sembuh. Termasuk tentu saja membawanya ke rumah sakit. “Sudah dibawa ke dokter mas, tapi Sumewah menolak dirawat inap sebab tidak ada yang menjaga,” tuturnya.   Sebenarnya Sumewah memiliki suami, tapi sudah lama pergi dan tidak pernah kembali. “Bahkan tidak pernah memberi uang jajan kepada anaknya yang masih sekolah. Kalaupun akhir-akhir ini memberi, tapi jumlahnya hanya sepuluh ribu rupiah,” ujarnya.   Sebelum lumpuh, pekerjaan Sumewah adalah membersihkan rumah tetangga dan buruh tani. “Karena sudah tidak bisa kerja, ya saya yang ngasi makan mas,” tuturnya.   Saat ditanya dari mana mendapat uang untuk keperluan sehari-hari, jawabnya dari tetangga dan bantuan warga miskin dari pemerintah, termasuk Baznas Jatim. “Bantuan digunakan untuk berobat Sumewah dan biaya cucunya, Jiwo Ayundaru,” terangnya. Jiwo sendiri saat diminta bercerita tentang ibunya mengaku berbicara saja sulit.   Harapan para tetangga, Sumeweah bisa cepat sembuh dan diberi jalan hidup yang lebih baik. Mereka berharap agar ada uluran tangan dari para derma untuk kebutuhan keluarganya. (Asari/Syaifullah)
BAZNAS Magetan Andalkan Bedah Rumah dan Kamar Duafa
jatim makmur 20/03/2021
BAZNAS Magetan Andalkan Bedah Rumah dan Kamar Duafa
Magetan — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Magetan menyerahkan bantuan bedah rumah dan kamar bagi warga kurang mampu atau duafa. Kegiatan ini sebagai upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat yang digelar di pendopo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan, Rabu (15/1).   Dalam kegiatan acara tersebut hadir Bupati Magetan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Kemenag, Camat Ngariboyo, anggota Baznas, serta para penerima bantuan bedah rumah dan kamar.   Bupati Magetan, H Suprawoto memberikan ucapan terima kasih kepada BAZNAS yang sudah ikut dalam memikirkan dan meringankan bagi pemerintah, dalam upaya pemerintah untuk memberikan bantuan bagi warga yang kurang mampu. Serta berharap agar warga masyarakat Kabupaten Magetan mempunyai kesadaran untuk membantunya melalui infak maupun sedekah.   “Pemerintah sudah meminta kepada Aparatus Sipil Negara atau ASN agar memberikan 2.5% zakatnya agar disalurkan melalui BAZNAS,” tutur Bupati Magetan.   Sumarno Abdul Aziz, selaku Ketua BAZNAS Kabupaten Magetan memberikan penjelasan yang mana lembaganya telah menyalurkan bantuan bedah rumah sebanyak 25 unit yang masing-masing diberikan bantuan sebesar Rp 10 juta serta bantuan bedah kamar sebanyak 10 rumah yang masing-masing diberikan bantuan sebesar Rp 5 juta.   Total penyaluran bantuan sebesar Rp 300 juta bagi warga yang kurang mampu di Kabupaten Magetan yang akan diberikan langsung dalam pengawasan angota relawan serta kepala desa setempat, yang semua bantuan itu dari BAZNAS Provinsi Jatim.   “Sedangkan bantuan dari BAZNAS kabupaten disalurkan untuk beasiswa bagi siswa yang kurang mampu serta disalurkan kepada penyandang disabilitas di Kabupaten Magetan,” tandasnya. (PTS/Full)
Nurul Jannah dapat Tambahan Modal Jualan Online
jatim makmur 20/03/2021
Nurul Jannah dapat Tambahan Modal Jualan Online
Surabaya — Salah satu penopang ekonomi di tanah air adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM. Dan usaha yang sedang digandrungi sejumlah kalangan adalah berdagang dalam jaringan (daring) atau secara online. Dengan modal tidak seberapa, keuntungan bisa diraih. Setidaknya itulah yang digeluti Nurul Jannah. Perempuan yang tinggal di kawasan Surabaya Barat tersebut kini sedang bersemangat dalam menggeluti bisnis online. Hal tersebut menjadi pilihan karena dipandangnya lebih praktis, tidak memerlukan tempat khusus dan dapat dilakukan sembarang waktu. Namun demikian, namanya juga usaha pasti membutuhkan modal. Dan perempuan dua anak ini cukup kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangakn bisnis yang sedang digeluti. “Alhamdulillah saya mendapatkan suntikan modal dari BAZNAS Jatim,” katanya kepada media ini saat menemui di kediamannya. Menurutnya, tambahan modal tersebut sangatlah berguna dalam menopang usaha yang memang harus bersaing secara ketat. Nurul Jannah juga tidak bisa mengandalkan penghasilan dari sang suami yang bekerja sebagai penjual pipa. “Makanya saya memutuskan untuk berjualan baju secara online,” ungkapnya. Usaha yang digeluti memang berangkat dari bawah. Cara mempromosikan awalnya juga memanfaatkan kedekatan dengan tetangga dan sahabat. Dengan bermodalkan kenalan yang menyediakan baju lewat online, barang ditawarkan secara langsung kepada calon konsumen. Berjualan dari orang ke orang memberinya bekal untuk meluaskan pasar.  “Karenanya saya juga mencoba keberuntungan dengan menjual barang yang ada lewat media sosial,” terang perempuan yang anaknya sudah kuliah ini. Tidak terasa, usaha yang digeluti telah memasuki tahun ke sepuluh. “Penghasilannya memang belum seberapa, hanya cukup untuk tambahan memenuhi kebutuhan sehati-hari,” ujarnya. Semua disyukurinya lantaran dapat menopang pemasukan keluarga. Dirinya juga merasakan bagaimana usaha yang digeluti mengalami pasang surut. “Kalau pas hari-hari biasa seperti sekarang ini sepi, ya paling kalau ada yang laku itu satu hingga dua saja,” kenangnya. Panen penghasilan baru diterimanya pas menjelang lebaran. “Memang ada peningkatan, kendati tidak ramai-ramai banget,” akunya. Dari penghasilan jualan tersebut disisihkannya untuk memenuhi kebutuhan harian dan sebagian disisihkan untuk biaya anak, lanjutnya. Dirinya sangat berterima kasih atas perhatian BAZNAS Jatim dengan memberikan tambahan modal. “Uang yang saya terima tersebut digunakan untuk kebutuhan modal membeli baju,” katanya. Menjadi pedagang online bukanlah satu-satunya ikhtiar dalam mendapat keuntungan. “Saya juga mengisi hari dengan kerja serabutan di salah satu tempat tidak jauh dari rumah,” tandasnya. Ke depan, perempuan asli Ponorogo tersebut memimpikan untuk jualan nasi di depan rumahnya yang sederhana.  Dan bila memang memungkinkan, tidak hanya dirinya yang dibantu, juga sejumlah saudara yang nasibnya sama. “Harapan saya, BAZNAS Jatim istikamah memberikan santunan kepada rakyat kecil yang butuh bantuan baik berupa uang maupun alat kerja. Hal tersebut penting demi perbaikan kesejahteraan karena kebutuhan hidup yang terus meningkat,” pungkasnya. (Syaifullah)
Tambahan Modal Demikian Bermakna bagi Sudarmi
jatim makmur 20/03/2021
Tambahan Modal Demikian Bermakna bagi Sudarmi
Surabaya — Hidup sendiri tak menyurutkan niat perempuan ini untuk terus berusaha. Yang pasti jangan sampai keberadaan diri menjadi beban orang lain. Senyampang ada ikhtiar, tentu akan ada tambahan rezeki. Sudarmi (59) merupakan salah seorang pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM yang memperoleh manfaat dari bantuan dana dari Baznas Jatim. Kendati tidak besar, namun dengan keuletan yang dimiliki, bisa memutar dana untuk melancarkan usaha toko kelontong yang digeluti. Perempuan yang telah lama ditinggal sang suami karena meninggal ini tinggal di kawasan Dukuh Kupang Surabaya. Ibu tiga anak tersebut aktivitas setiap harinya adalah membuka toko kelontong untuk menyambung hidup. “Pelanggan saya adalah para tetangganya sendiri. Barang yang saya jual dari mulai kopi saset, gula, rokok, rebusan, buah-buahan dan sejenisnya,” katanya. Ditinggal sang suami sejak 2002 dan anak-anak yang lebih memilih bersama keluarga, membuatnya harus rela hidup sendiri. Saat media ini berkunjung, ternyata baru pulang dari luar kota. “Sekarang memang belum buka karena masih baru datang dari Jember, biasanya di sini banyak buah-buahan digantung,” ungkapnya. Sementara untuk tempat peracangannya berada di ruangan kecil pas di depan dapur. Awalnya media ini tidak begitu yakin kalau Sudarmi tinggal di kawasan tersebut sesuai alamat yang tertera. Karena sewaktu sampai di mulut gerbang, rumah di kanan kiri terlihat megah dan banyak mobil pribadi diparkir. Namun ketika sampai di rumah nomor 40, tampak rumah sederhana ukuran 6 x 5 meter berdampingan dengan masjid. Dari perbincangan tersebut, perempuan ini ingin sekali memiliki kulkas untuk tempat buah jualannya. “Namun untuk sementara belum terwujud karena uangnya belum cukup,” akunya. Sembari menunggu toko, dirinya juga berupaya mencari tambahan pemasukan. “Sembarang pekerjaaan saya lakoni daripada nganggur. Kadang ada orang memesan nasi kotak, tentu saja dilayani yang penting ada kegiatan dan menghasilkan,” ungkapnya. Di lingkungan tinggal, Sudarmi dikenal sebagai penjualan rebusan. Karena setiap pagi memang rebusan itu yang disediakan. “Sehingga kalau ada orang tanya nama saya ke tetangga sekitar pasti mereka bilang yang jualan rebusan,” akunya. Memang berat hidup di Surabaya apalagi harus menanggung biaya anak yang sedang sekolah. Saat tiba saatnya membayar kebutuhan sekolah, selaku kepikiran. “Waktu mau tidur, saya mikir kok hidup saya susah sekali ya,” jelasnya. Namun dirinya tidak mau menyerah. Dengan mencoba aneka cara dan berdoa, agar mendapat rezeki, alhamdulillah semua bisa dilalui. Di tengah himpitan ekonomi tersebut dirinya bersyukur lantaran berhasil menuntaskan studi tiga anaknya. “Alhamdulillah, anak saya tiga-tiganya sekolah semua, bahkan yang nomor dua itu sarjana ekonomi, sementara yang ketiga sekarang sudah bekerja,” ungkapnya. Dirinya juga menyempatkan dalam sebulan untuk mengikuti pengajian di Islamic Center tepatnya pada minggu ketiga. Siapa sangka justru dari pengajian ini dirinya memperoleh bantuan dari BAZNAS Jatim. “Sehingga kemudian ada petugas datang ke rumah untuk mensurvei dan kemudian memberi bantuan untuk tambahan modal itu,” kenangnya. Karenanya ia merasa sangat beruntung dan mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan BAZNAS Jatim. Sudarmi memiliki keyakinan kehidupannya akan bertambah baik. “Saya yakin akan hal tersebut,” pungkasnya. (Syaifullah)
Banyuwangi Gandeng BAZNAS Kecamatan Entas Kemiskinan
jatim makmur 20/03/2021
Banyuwangi Gandeng BAZNAS Kecamatan Entas Kemiskinan
Banyuwangi — Peran aparat desa dalam menangani rangka menurunkan angka kemiskinan digenjot oleh Pemkab Banyuwangi. Sehingga kini, angka kemiskinan di Banyuwangi sendiri turun menjadi 7,52 persen. Sebelumnya, tahun 2010, angka kemiskinan di Banyuwangi mencapai dua digit. Strategi yang akan dilakukan pemkab salah satunya adalah dengan melibatkan desa untuk melakukan validasi data penduduk miskin. Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPM-Pemdes) Pemkab Banyuwangi Sunarto mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan sekretaris desa se-Kabupaten Banyuwangi selaku ketua tim satuan tugas penanggulangan kemiskinan (satgas PK) di tingkat desa. Satgas PK sendiri beranggotakan lima orang yang terdiri atas unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan relawan. Total jumlah satgas PK se-Banyuwangi ada 1.085 orang. “Arahan Bupati, masalah kemiskinan harus diurai dari tingkat desa. Ini karena yang tahu detail soal kemiskinan sebenarnya ya warga desa setempat yang terwakili melalui satgas PK. Untuk itu, kami telah menggelar rakor sekdes untuk penekanan masalah ini,” ujar Sunarto, Kamis (2/1). Menurut Sunarto,  rakor tersebut membahas tiga permasalahan utama penanganan kemiskinan. Yaitu verifikasi data, pemetaan program kemiskinan, hingga menemukan solusi bersama. Pada tahap awal, sekdes diminta melakukan verifikasi data kemiskinan agar tepat sasaran. Saat ini jumlah penduduk miskin Banyuwangi sendiri tersisa 7,52 persen atau setara  121 ribu jiwa (33 ribu kepala keluarga) dari total jumlah penduduk Banyuwangi yang mencapai 1,735 juta. Penduduk miskin Banyuwangi sendiri sebelum 2010 mencapai 20 persen lebih. “Verifikasi data akan dilakukan detail, mulai dari orang dan rumahnya, sekaligus foto koordinat tempat tinggal orang miskinnya. Verifikasi ini akan dilakukan berbasis aplikasi agar bisa dilakukan lebih cepat. Targetnya Februari harus tuntas,” ujar Sunarto. Kemudian,  sekdes dan tim satgas PK diminta untuk memetakan problem kemiskinan yang ada di wilayahnya. “Misalnya, apakah karena sebatang kara, miskin secara ekonomi, atau penyebab yang lainnya sesuai 18 indikator kemiskinan yang menjadi acuan. Mereka kami minta datanya detail,” papar Sunarto. Setelah tahu problem kemiskinannya, satgas PK harus mencari solusi untuk mengatasi permasalahannya. Apakah intervensi masalah mereka lewat anggaran APBDes melalui mekanisme musyawarah rencana pembangunan desa (msrenbangdes), dana desa/alokasi dana desa lewat musyawarah desa (musdes). atau mungkin lewat rencana kerja pemerintah desa (RKPDes). “Intinya, desa harus cermat. Dipilah mana yang bisa ditangani lewat anggaran desa yang ada. Atau bisa juga dilakukan lewat kolaborasi dengan stakeholder terkait penyelesaian masalahnya. Misalnya menggandeng BAZNAS di tingkat kecamatan. Bisa juga intervensi dari level kabupaten,” bebernya. Harapan dari gerak sinergis ini, lanjut Sunarto, bila dilakukan secara serentak masalah kemiskinan di Banyuwangi akan lebih mudah tertangani. “Peran sekdes akan menjadi kunci penanganan kemiskinan di Banyuwangi. Kalau masing-masing sekdes ini bergerak serentak di 189 desa, maka kemiskinan di Banyuwangi bisa lebih ditekan. Yang lebih penting lagi adalah kesejahteraan masyarakat kita meningkat,” pungkas Sunarto.
Baznas Award, Cara Trenggalek Apresiasi Wajib Zakat
jatim makmur 20/03/2021
Baznas Award, Cara Trenggalek Apresiasi Wajib Zakat
Trenggalek — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Trenggalek kembali memberikan beberapa penghargaan kepada beberapa pihak yang dinilai berperan penting dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah di Kabupaten Trenggalek, selama kurun 2019. Sejumlah penghargaan tersebut dikemas dalam bentuk Baznas Award yang digelar di Pendopo di Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Senin (23/12). Tidak hanya memberikan penghargaan, Baznas Kabupaten Trenggalek juga menyerahkan beberapa sertifikat tanah wakaf dan juga beberapa gerobak dagang bagi para masyarakat kurang mampu di Kota Tempe Keripik, Trenggalek. “Semoga penerimaan zakat semakin meningkat, apalagi TPP Pegawai Negeri Sipil ada kenaikan secara bertahap. Kalau penghasilannya naik berarti ada haknya orang lain juga lebih banyak,” kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi Baznas Award yang diselenggarakan oleh Baznas Trenggalek tersebut. Menurut dia, kegiatan ini untuk memotivasi para pemberi zakat yang sudah rutin menyampaikan zakatnya. Arifin berharap ada perbaikan ikrar zakat Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek. “Kami berharap di tahun 2020 banyak pembaruan ikrar untuk menambah pemasukan dari Baznas,” ucap suami Novita Hardini ini. Dalam Award tersebut, Ketua Baznas Kabupaten Trenggalek Machsun Mahisma Ismail melaporkan bahwa pada 2018 saldo dari zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) yang disalurkan sebesar Rp379 juta, sedangkan dana ZIS yang dihimpun pada 2019 ini sebesar Rp3,25 miliar. Dari dana yang terhimpun tersebut telah disalurkan sebesar Rp3,38 miliar, untuk bedah rumah tidak layak huni 61 warga Trenggalek, biaya hidup bulanan untuk 344 orang tidak mampu, pembayaran premi BPJS 803 orang tidak mampu, akomodasi pasien, gerobak dagang, penggalangan tragedi bencana dan masih banyak program unggulan lainnya, termasuk penyaluran air bersih saat kekeringan beberapa waktu lalu. Dalam pengelolaan zakatnya, Baznas Trenggalek juga meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari lembaga KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pamudji dan Rekan. Sedangkan beberapa UPZ yang berhasil mendapatkan perhargaan dari Baznas tahun 2019 ini adalah Korwil Dikpora Watulimo, SMPN 1 Watulimo, Puskesmas Slawe, Kecamatan Munjungan, BKD Kabupaten Trenggalek, dan Kemenag Trenggalek. Dalam kesepakatan itu, Bupati Arifin menerangkan bahwa dana ZIS yang diterima Baznas lebih mengarah pada penanggulangan kemiskinan. “Jadi, kita salurkan untuk orang yang benar-benar tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar,” katanya. Sedangkan sisi wakafnya, lanjut dia, pemerintah daerah mendorong Baznas ke depan bisa menjadi platform pengentasan kemiskinan. “Karena bisa kita gunakan untuk wakaf produktif dan akan ada dana abadi yang bisa digulirkan, kemudian kita bisa lakukan beberapa usaha dari dana wakaf ini,” ujarnya. “Jadi, wakaf tidak hanya terasosiasi untuk masjid atau mushala, namun bisa jadi wakaf produktif dan nanti arahnya nanti ke sana,” tandasnya. (Ant/Syaifullah)
Kampung SDGs di Jember Kembali Diluncurkan
jatim makmur 21/03/2021
Kampung SDGs di Jember Kembali Diluncurkan
Jember — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jember bekerja sama dengan Jember Research Development Centre meluncurkan Kampung SDGs (Sustainable Development Goals) di Desa Pace, Jumat (20/12). Kampung SDGs itu merupakan kampung ketiga yang menjadi binaan Baznas Jember bersama dengan JRDC. Dua kampung lainnya berada di Desa Tugusari dan Desa Sukorejo, kedua desa berada di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Jember A Muqit Arief, Ketua BAZNAS Jember H Misbahus Salam dan Direktur JRDC Arif di Yayasan Nurul Iman yang berada di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. “Program itu akan berjalan sesuai dengan tugas Baznas yang mengoordinasikan, mengelola, dan memanajemen zakat dalam rangka untuk kegiatan yang produktif bagi masyarakat,” kata Wabup Jember A Muqit Arief di Jember. Ketua BAZNAS Jember, H Misbahus Salam mengatakan bahwa SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan memiliki jangka waktu hingga 2030. Dari beberapa tujuan pembangunan tersebut selaras dengan tugas BAZNAS Jember dalam rangka mendistribusikan zakat yang bertujuan mengurangi angka kemiskinan dengan inovasi program ke ranah pemberdayaan masyarakat. (Ant/Full)
Tape Manis, Cara Bondowoso Tekan Kemiskinan
jatim makmur 21/03/2021
Tape Manis, Cara Bondowoso Tekan Kemiskinan
Bondowoso – Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin melaunching Gerakan Tanggap dan Peduli Masyarakat Miskin (Tape Manis) di Wisma Wakil Bupati Selasa (17/12).   Dalam gerakan yang diinisiasi oleh Pemkab berkolaborasi dengan Kompak (Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan) Australia ini, diyakini bisa menghandle warga miskin yang tidak tercover jaminan kesehatan dan pendidikan dengan pendanaan di luar APBD. Melainkan, menggunakan anggaran CSR, BAZNAS, serta Bondowoso Bersedekah.   Bupati Salwa Arifin, dalam sambutannya, berharap gerakan Tape Manis bisa menjadi salah satu jembatan menanggulangi kemiskinan di Bondowoso yang masih berada di angka 14,54 persen. Turut dilakukan pengukuhan forum CSR Bondowoso, serta penandatanganan Mou Pemkab dengan BAZNAS dan Bank Jatim terkait penanganan fakir miskin. Seusai acara dilakukan pelepasan merpati dan pengguntingan pita bersama menuju ruangan Posko Tape Manis. (MM/Dul)
Menyapa Duafa Ala Wali Kota Madiun
jatim makmur 21/03/2021
Menyapa Duafa Ala Wali Kota Madiun
Aneka cara dilakukan demi memastikan kehadiran BAZNAS benar-benar dirasakan masyarakat kurang mampu. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Madiun. Memberikan bantuan gerobak usaha di Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal tersebut sebagaimana dilakukan Wali Kota Madiun, H Maidi. Dengan mengajak BAZNAS dan sejumlah pejabat setempat, menyapa warga pada kunjungan kerja (Kunker) rangkaian Wali Kota Bersama Rakyat (WBR). Kali ini kegiatan berlangsung di Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis (12/12) malam. Kegiatan yang difokuskan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) setempat itu menghadirkan warga sepuh sebagai pembicara. Seperti gelaran sebelumnya, selalu mengemuka cerita seru lagi menginspirasi. Seperti kisah Mbah Bibit dan Mbah Las, warga setempat yang menjadi narasumber kunker kali ini. Mbah Bibit yang sudah berusia 87 tahun itu memiliki sepuluh anak. Tiga diantaranya sudah tiada. Namun, nenek ini memiliki 64 cucu dan cicit. Tak heran mengundang decak kagum masyarakat, juga Wali Kota Madiun, H Maidi. Mbah Las yang sudah berusia 80 tahun memiliki tiga anak. Wali kota langsung mengorek ilmu dari keduanya. Terutama soal rahasia umur panjang keduanya. Formulanya nyaris sama dengan narasumber lalu. Yakni, memperbanyak makan sayur dan menjaga pikiran dan hati untuk menjalani hidup apa adanya. “Rata-rata sama. Yang sebelumnya juga begitu. Tidak banyak makan daging. Tetapi yang penting tidak menentang alam,” kata H Maidi. Hidup, lanjutnya, memang harus mengalir. Seperti yang dijalani dua nenek tersebut. Tidak pernah tidur larut malam dan beraktifitas sewajarnya. “Waktunya makan ya makan. Waktunya tidur ya tidur. Jangan menentang alam,” tuturnya. Wali kota berharap, masyarakat mengambil pelajaran dari mereka yang sudah sepuh. Paling tidak dalam mengelola hati dan pikiran. Sebab, dua hal tersebut kerap menjadi sumber penyakit. Tidak perlu neko-neko. Tidak menuntut yang macam-macam. Menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Dengan begitu hidup jadi lebih ringan dan mudah. Dan terpenting, tidak mudah sakit. “Saya ingin kita semua belajar dari pengalaman hidup mereka yang berumur panjang seperti ini. Bisa berumur panjang dan berkah,” harapnya. Berbagai kegiatan lain juga digelar dalam acara ini. Kegiatan memang tidak sekadar serap aspirasi dan hiburan. Namun, juga sarana ekspresi dan bermain bagi anak-anak setempat. Berhadiah pula. Bagaimana tidak, wali kota menyiapkan hadiah uang saku bagi anak-anak yang dapat memasukkan bola di ring basket. RTH setempat memang dilengkapi ring basket untuk bermain. Tak heran, antrian panjang anak-anak yang ingin mencoba keberuntungan. “Nanti setiap RTH atau lapangan di kelurahan akan ditambah fasilitas olahraga. Biar anak-anak semangat beraktifitas di luar ruang. Tidak hanya main HP terus,” ujarnya. Kegiatan diisi dengan penyerahan berbagai bantuan kepada masyarakat. Mulai anak yatim hingga duafa. Pemkot melalui BAZNAS juga memberikan bantuan gerobak usaha.   Menginap di Rumah Warga Program WBR memasuki putaran terakhir di tahun 2019. Kegiatan pamungkas ini berlangsung di Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman. Seperti kegiatan sebelumnya, wali kota bersama seluruh jajaran tinggi dan pimpinan OPD Pemkot mengunjungi rumah warga yang kurang mampu. Bahkan, menginap semalam. Kali ini, warga yang beruntung rumahnya dikunjungi orang nomor satu di Kota Madiun itu adalah pasutri Andrik Prabowo – Endah Sri Lestari, di Jalan Kiai Jangkung RT 28 RW 9, Kelurahan Josenan. Sampai di rumah tersebut, wali kota bersama istri yang juga Ketua TP PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi, langsung mengalami Endah dan Andrik. Mereka lantas berbincang. Kemudian, wali kota mengajak mereka untuk menyantap makan malam yang telah disediakan. Makan bersama walikota dan istri, Endah tampaknya tidak dapat membendung rasa haru. Air mata langsung menetes di pipinya. “Ndak terbayang sebelumnya Pak Wali akan datang ke sini,” ungkap Endah. Meski begitu, Endah mampu menguasai perasaan. Dihapus air matanya. Kemudian melanjutkan makan bersama suami dan putranya. Sementara itu, wali kota bersama istri melihat kondisi kamar yang akan mereka tempati semalam. Mantan Sekretaris Daerah Kota Madiun itupun langsung berbaring di kasur tanpa ranjang itu untuk melepas penat sejenak. Tak jauh dari lokasi tersebut, Wakil Wali Kota Madiun, Indah Raya Ayu Miko Saputri, mengunjungi rumah Evander Thimotius Betty. Sedangkan, Sekda Kota Madiun Rusdiyanto bersama istri mengunjungi rumah Supriyanto. Dalam kunjungan tersebut, wawali dan sekda memberikan bingkisan kepada tuan rumah. Harapannya, kunjungan ini dapat menghibur masyarakat serta menjadi wadah menampung aspirasi masyarakat. Kegiatan WBR kemudian berlanjut dengan sarasehan di Lapangan Gulun – Ngebrak. Masyarakat juga disuguhi dengan berbagai hiburan menarik. Mulai dari musik dangdut hingga pagelaran Reog. (Ipul)
BAZNAS Lamongan Bantu Pasien Pengidap Kanker Leher
jatim makmur 21/03/2021
BAZNAS Lamongan Bantu Pasien Pengidap Kanker Leher
Lamongan – Sudah hampir satu bulan Kasmadi, seorang tuna wisma asal Lamongan, dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan akibat sakit kanker leher stadium dua yang dideritanya. Kondisi pria 52 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai kuli bangunan di Surabaya itu kian memburuk. Semenjak sakit dan kembali ke Lamongan, Kasmadi meminta tolong kepada Yuniarti Pinto Soebagio, tetangganya di Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Sebab di Lamongan, ia sudah tidak memiliki rumah. Istrinya telah tiada, sedangkan kedua anaknya juga tak tahu entah di mana. Menurut Yuni-sapaan akrab Yuniarti Pinto Soebagio, Kasmadi merupakan bungsu dari tiga bersaudara. Sementara kedua anak Kasmadi bernama Solikha dan Ilham Ramadan. “Entah rumahnya sudah di jual atau apa saya kurang tahu. Kemudian Pak Kasmadi bekerja serabutan di Surabaya dan hidup secara berpindah-pindah. Katanya sih kalau tidur numpang dari masjid satu ke masjid lain,” jawab Yuni, Senin (9/12). Yuni mengatakan sejauh ini pihak pemerintah desa, Puskesmas, Kecamatan, Dinas Sosial, BPJS, Sekda, BAZNAS dan lain-lain sangat kooperatif dalam membantu biaya pengobatan Kasmadi. (JN/Saiful)
Gandeng Ansor, BAZNAS Kirim Air untuk Warga Tulungagung
jatim makmur 21/03/2021
Gandeng Ansor, BAZNAS Kirim Air untuk Warga Tulungagung
Tulungagung — Masyarakat di Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung  sangat terdampak dengan musim kemarau panjang.  Masyarakat di kawasan dimaksud sangat kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan banyak wadah air berupa tong, drum atau ember yang berjajar di pinggir jalan menanti bantuan air datang yang entah kapan datangnya.   Melihat kesulitan itu, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tulungagung bekerja sama dengan BAZNAS setempat menghimpun bantuan. Dari dana yang telah terhimpun kemudian menyalurkan dua truk tanki air kepada masyarakat Desa Pakisrejo Tanggunggunung.   Diungkapkan oleh Ketua PC GP Ansor Tulungagung, Muhammad Khoirul Rifa’i bahwa Ansor harus ada saat masyarakat kesusahan. Khususnya saat ini dimana bencana kekeringan yang melanda masyarakat Tanggunggunung.   “Alhamdulillah kami bisa segera koordinasi dengan Baznas Kabupaten Tulungagung dan kegiatan ini bisa segera terlaksana,” kata pria yang biasa disapa Kaji Rifa’i tersebut, Jumat (1/11).   Budianto dari Baznas Kabupaten Tulungagung juga mengungkapkan bahwa bantuan air bersih ini bisa jadi akan berlanjut jika memang musim hujan tak juga kunjung tiba.   “Baznas Kabupaten Tulungagung terus melakukan pendataan wilayah mana saja di kawasan Tulungagung  yang terdampak kekeringan, dan semoga bantuan ini bisa merata dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” tandasnya. (NUo/Ipul)
Penjual Jenang Dawet Terima Gerobak BAZNAS Trenggalek
jatim makmur 21/03/2021
Penjual Jenang Dawet Terima Gerobak BAZNAS Trenggalek
Trenggalek — Mbah Sukarni (84) adalah sosok legendaris bagi masyarakat Trenggalek khususnya daerah Sumbergedong, Tamanan, Ngantru dan sekitarnya. Dia dikenal  sebagai penjual jenang dawet yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun. BAZNAS Kabupaten Trenggalek pada Rabu (30/10) menyerahkan bantuan gerobak usaha kepada Mbah Sukarni. Gerobak yang biasanya digunakan untuk jualan sudah usang dan reot, bahkan sudah sekitar 10 hari tidak jualan lantaran gerobak yang biasa digunakan sudah tidak dapat digunakan lagi. Wakil Ketua III Baznas Trenggalek, H Mahsunudin bersama Hj Siti Cholishoh menyampaikan secara simbolis bantuan gerobak di depan kantor setempat, jalan Pemuda nomor 01 Trenggalek. H Mahsunudin dalam keterangannya menyampaikan bahwa Baznas dalam programnya terdapat program Trenggalek Makmur. Di antaranya memberikan  bantuan berupa gerobak usaha, dengan sasaran masyarakat yang tergolong asnaf zakat yang memiliki skill usaha. Menurut Mahsun bahwa Mbah Sukarni patut menjadi contoh anak muda.    “Meski usia beliau sudah 84 tahun, tapi kegigihan untuk berusaha patut menjadi teladan bagi kita semua,” tegasnya.   “Matursuwun sanget  (terima kasih banyak) bantuan gerobak saking (dari) Baznas. Kula saget sadean maleh (saya bisa jualan lagi),” ungkap Mbah Sukarni.  (Nuo/Full)
Gotong Royong Bedah Rumah Khas Kabupaten Malang
jatim makmur 21/03/2021
Gotong Royong Bedah Rumah Khas Kabupaten Malang
Malang – Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Malang menggandeng sejumlah kalangan menggelar bedah rumah. Yang turut menyambut baik kegiatan ini adalah Disnaker Kabupaten Malang bersama Forum Komunikasi Warga Masyarakat Tionghoa Malang Raya (FKWMTMR). Bedah rumah keluarga kurang mampu dilakukan di Desa Karangsuko, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.   Bedah rumah ini, menurut Kepala Disnaker, Yoyok Wardoyo, Selasa (16/7)  adalah bagian dari program Pemerintah Kabupaten Malang dalam upaya mengentas kemiskinan. “Kami memang menggandeng pihak lain untuk mensukseskannya,” katanya. Bedah rumah ini juga dimasukkan ke dalam program kegiatan Gerakan Membangun (Gema) Desa, program rutin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.   Plt. Bupati Malang, HM Sanusi sempat meninjau hasil bedah rumah. Ia memberi apresiasi positif atas sinergitas baik yang dilakukan Disnaker dan FKWMTMR. “Ini akan bisa membantu Pemerintah Kabupaten Malang dalam menyukseskan pengentasan kemiskinan,” katanya.   Tahun ini Pemerintah Kabupaten Malang menarget membedah 15 ribu rumah tidak layak huni. Hingga pertengahan tahun ini, sudah hampir separuhnya sudah digarap. Sanusi mengimbau kepada semua OPD dan instansi pemerintahan agar aktif dalam menjalin sinergi untuk menyukseskan program bedah rumah. “Baznas juga telah membantu dalam program ini,” ungkapnya. (TI/ Nabil)
Baznas Jember Ikut Serta Bangun 150 Unit Rumah Tinggal Layak Huni
jatim makmur 21/03/2021
Baznas Jember Ikut Serta Bangun 150 Unit Rumah Tinggal Layak Huni
Jember – Bupati Jember dr. Hj. Faida meninjau lokasi pembangunan 150 unit Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe Sabtu (13/7). Dalam kunjungannya tersebut, bupati mengapresiasi hasil dari program RTLH yang ada di desa tersebut. “Ini sudah bagus, dengan anggaran Rp 17,5 juta per unit, ternyata oleh beberapa relawan dibuat berseni, tanpa mengurangi kualitas, dengan memberikan hiasan lukisan di masing-masing rumah yang mendapat program RTLH,” ujar bupati kepada insan media. Bupati menambahkan, program 150 RTLH di Desa Randuagung Kecamatan Sumberjambe ini merupakan lanjutan dari 91 unit rumah yang sudah dibangun pada tahun sebelumnya, dimana di Jember sendiri saat ini ada 95 ribu lebih rumah tinggal yang tidak layak huni. “Jember itu jumlah penduduknya kurang lebih 2,6 juta jiwa, dimana 95 ribu rumahnya tidak layak huni. Karenanya, untuk memenuhi 95 ribu rumah diperlukan keterlibatan semua pihak, baik swadaya, Baznas, CSR, dan pusat, untuk kali ini kita gunakan APBD dengan target 2000 unit rumah,” beber bupati. Selain meninjau hasil pembangunan RTLH, dalam kesempatan tersebut bupati juga memberikan bingkisan kepada lansia yang belum terdata dalam Program Keluarga Harapan (PKH). “Tadi juga ada beberapa janda dan lansia yang belum terdata di PKH, kita beri bantuan juga, beberapa anak-anak juga kita beri oleh-oleh alat tulis, karena Senin besok mereka semua sudah masuk sekolah, mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujarnya. (BT/Ipul)
Baznas Lumajang Gelontorkan Satu Milyar Lebih
jatim makmur 21/03/2021
Baznas Lumajang Gelontorkan Satu Milyar Lebih
Lumajang – Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh Baznas setempat. Sebab menurutnya, Baznas Kabupaten Lumajang telah banyak berkontribusi dalam bidang sosial, sehingga pemerintah daerah merasa sangat terbantu untuk mengatasi persoalan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, Bunda Indah, sapaan akabnya, berpesan kepada para OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan stake holder untuk selalu menyalurkan zakat malnya lewat Baznas Lumajang. “Kami berharap seperti itu. Zakat dan sedekah pegawai di lingkungan Pemkab, diserahkan ke Baznas,” ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara Buka Bersama dan Santunan 500 Anak Yatim Bersama 200 Tukang Becak di Pendopo Kabupaten Lumajang, Selasa (28/5). Sementara itu,  dalam laporannya, Wakil Ketua Baznas Kabupaten Lumajang, H Karmad mengatakan bahwa selama bulan Ramadhan ini pihaknya telah mendistribusikan zakat lebih dari Rp1 miliar untuk program Lumajang Peduli. Sementara untuk pogram yang lain, misalnya Lumajang Makmur  juga sudah dimaksimalkan. Bentuknya adalah pelatihan bengkel yang bekerjasama dengan Lembaga Keterampilan dan Pelatihan Anugrah Kunir, Lumajang. “Pesertanya  sebanyak 10 orang, dilatih sampai dengan bisa praktik servis. Setelah mendapat pelatihan hampir semua sudah bisa diterima bekerja,” tukasnya seraya mengucapkan terima kasih kepada muzakki yang telah menyalurkan ZIS nya kepada Banas Lumajang. Ke-500 anak yatim tersebut, masing-masing mendapat bingkisan senilai Rp150.000,- dan  uang saku  Rp50.000. Begitu juga dengan tukang becak, diberi santunan yang sama. (Aryudi AR/Syaifullah)
Keberadaan Baznas Diharap Turunkan Angka Kemiskinan di Bondowoso
jatim makmur 21/03/2021
Keberadaan Baznas Diharap Turunkan Angka Kemiskinan di Bondowoso
Bondowoso – Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin meminta pengurus Baznas untuk menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan daerah. “Bisa membantu kami dalam mewujudkan misi Bondowoso Mandiri Ekononi, Lestari, Sejahtera dan Terdepan (Melesat) dengan usaha produktif dan sebagainya,” ucapnya saat menyerahkan bantuan alat produktit di aula Dispora, belum lama ini. Menurut Kiai Salwa, sapaan akrabnya, angka kemiskinan di Bondowoso saat ini masih cukup tinggi, yaitu 14 persen. Dengan partisipasi Baznas, diharapkan angka kemiskinan itu bisa turun beberapa digit. “Kami berharap Baznas bisa berpartisipasi dalam menurunkan angka kemiskinan,” harapnya. Diakuinya, selama ini Baznas sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan meski tak begitu banyak seiring dengan perannya dalam menumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Untuk lebih meningkatkan lagi, Kiai Salwa mengkau akan mensinergikan data kemiskinan di Basis Data Terpadu (BDT) ke Baznas. “Nantinya pemerintah melalui Bappeda dan Dinsos akan bersinergi, sehingga bisa menyasar masyarakat yang memang perlu disentuh dan bisa membantu tumbuhnya ekonomi masyarakat,” tandasnya. (Aryudi AR/Syaifullah)
Bersinergi dengan Banyak Kalangan, Baznas Jember Bagi Bingkisan
jatim makmur 21/03/2021
Bersinergi dengan Banyak Kalangan, Baznas Jember Bagi Bingkisan
Jember – Bingkisan Ramadhan merupakan sesuatu sangat diharapkan bagi sebagian orang. Untuk itu, Baznas Kabupaten Jember bersinergi dengan BNI 46 dan Taruna Bhumi Foundation (TBF), menggelar pembagian bingkisan Ramadhan, Rabu, (22/5). Acara yang digelar di City Forest HM Arum Sabil,  Kaliurang  Jember tersebut menghadirkan 2.500 orang sebagai penerima bingkisan. Mereka sebagian besar berasal dari kalangan tidak mampu. Bingkisan itu berisi beras, minyak dan gula. Menurut Ketua Baznas Jember, HM Misbhus Salam, pembagian bingkisan itu sebagai bentuk kepedulian BNI 46 terhadap warga yang kurang mampu, apalagi di bulan Ramadhan. “Bulan Ramadhan mengandung banyak keistimewaan, dan sangat tepat BNI 45 menyalurkan bantuannya di bulan yang istimewa ini,” tuturnya. Ia berharap agar bingkisan tersebut dapat mengurangi beban dhuafa, betapapun kecilnya. Sebab hari raya beban hidup warga Muslim semakin bertambah. “Kami berharap ini (bingkisan) bisa mengurangi beban mereka,” pungkasnya. (Aryudi AR/Syaifullah)
Dongkrak Usaha Mikro, Baznas Banyuwangi Kucurkan Modal
jatim makmur 21/03/2021
Dongkrak Usaha Mikro, Baznas Banyuwangi Kucurkan Modal
Banyuwangi – Langkah Baznas Banyuwangi dalam meningkatkan perekonomian rakyat kecil, laik diacungi jempol. Yaitu memberikan bantuan modal kepada para pelaku usaha mikro. Modal tersebut sifatnya bergulir dan tanpa bunga. “Ini (pemberian bantuan) merupakan tahap kedua. Kami berharap agar penerima bantuan bisa memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” tukas Wakil Ketua Baznas Banyuwangi, H Tommy Anwar usai menyerahkan bantuan tersebut di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Kamis (2/5). Bantuan modal usaha tahap kedua itu diterima oleh 35 pelaku usaha kecil yang berasal dari Kecamatan Glagah. Masing-masing menerima bantuan Rp. 750,000. Sebagian usaha mereka adalah menjual bakso, es, dan pedagang pracangan. Modal tersebut dikembalikan antara 1 hingga 3 bulan setelah penerimaan bantuan. Mekanismenya dicicil antara Rp. 5.000 hingga Rp. 10.000/hari. Bagi yang tepat waktu dalam mengembalikan modal, diberikan reward dan bahkan modal dikucurkan lagi dengan tambahan Rp. 150.000 hingga Rp. 250.000. “Bagi yang amanah, tentu ada reward. Ini untukmemotivasi yang lain. Sebab ini uang warga yang dititipkan kepada Baznas,” tandas H Tommy. (Aryudi AR/Syaifullah)
Berdayakan Ekonomi Mustahiq, BAZNAS Jatim Bantu Kambing Sebagai Modal Pemberdayaan Ekonomi
jatim makmur 08/08/2021
Berdayakan Ekonomi Mustahiq, BAZNAS Jatim Bantu Kambing Sebagai Modal Pemberdayaan Ekonomi
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Jawa Timur bersama dengan BAZNAS Kabupaten Trenggalek sinergi program pemberdayaan ekonomi Mustahiq berbasis jamaah masjid. Kali ini bantuan  sejumlah 30 ekor indukan kambing diberikan kepada mustahiq jamaah Masjid Baitul Hikmah, Dusun Kedungdowo, Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak, Sabtu (07/08/21).  Sebagaimana dilaporkan tim humas BAZNAS Trenggalek, bahwa dalam sambutannya, H. Mahsun Ismail selalu ketua BAZNAS Trenggalek menyampaikan ucapan terimakasih, "saya selalu ketua BAZNAS Trenggalek menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan BAZNAS Jatim untuk turut menyalurkan dan mendampingi program bantuan pemberdayaan ekonomi Mustahiq berbasis Masjid, alhamdulillah kali ini sebagai pilot project kepada jamaah masjid Baitul Hikmah Bendoagung, Kampak". Saya berharap kepada bapak/ibu penerima bantuan ini agar bisa merawat dengan baik kambing yang diberikan dan juga menaati kesepakatan-kesepakatan yang sudah terkonsep dalam mou, mudah-mudahan ini menjadi pemantik rezeki yang berkah untuk bapak/ibu sekalian, Lanjutnya.  Selain itu, Wakil Ketua II BAZNAS Jawa Timur, Drs. KH. Ahsanul Haq, M. Pd. I dalam sambutannya menyampaikan "Bahwa ini adalah program yang diharapkan tidak hanya pemberdayaan ekonomi semata, namun juga harus dibarengi dengan pemberdayaan spiritual sebagai bagian ungkapan syukur dengan selalu tekun dan taat dalam ibadah. Maka dari itu model pemberdayaan berbasis jamaah masjid ini menjadi pilihan, agar senantiasa seimbang antara dunia dan akhirat". Ke depan, Sinergis program BAZNAS Jatim dengan BZNAS Kab/Kota masih perlu ditingkatkan lebih luas dengan program-program yang lain,  Sinergi merupakan hal terpenting dalam sebuah program yang digelontorkan kepada masyarakat terutama para mustahiq, dengan sinergi antar pihak hal-hal yang awalnya menjadi kendala akan ada jalan keluar yang baik. (Nur)
Salurkan bantuan  5 RTLH, perbaikan kandang  dan  50 ekor kambing.
jatim makmur 12/09/2021
Salurkan bantuan 5 RTLH, perbaikan kandang dan 50 ekor kambing.
Baznas Jawa Timur terus menunjukkan komitmennya membangun kembali ekonomi masyarakat Jawa Timur. Kali ini, Baznas Jatim membidik masyarakat kurang mampu di Kota Probolinggo. Selain bantuan 50 kambing sebagai modal usaha masyarakat Dhuafa, Baznas Jatim juga memberikan bantuan berupa pembangunan 5 rumah layak huni bagi 5 orang fakir. Bantuan secara simbolis disampaikan oleh Waka IV Baznas Jatim, Bp. Dr. KH. Khusnul Khuluq kepada Walikota Probolinggo. Semoga bantuan ini menambah semangat masyarakat untuk kembali bangkit pasca pandemi. Insyaa Allah.
Gembirakan Ratusan Bunda Ojol dan Kaum Dhuafa, BAZNAS Jatim Bagikan Paket Sembako
jatim makmur 16/04/2023
Gembirakan Ratusan Bunda Ojol dan Kaum Dhuafa, BAZNAS Jatim Bagikan Paket Sembako
Dalam rangka memeriahkan datangnya bulan Ramadhan 1444 H/2023 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan Tarhib Ramadhan di Islamic Centre Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Sabtu (18/3/2023). Salah satu rangkaian kegiatannya yaitu pembagian paket sembako kepada 300 lebih Bunda Ojol (Ibu-ibu pengemudi ojek online) serta 450 kaum Dhuafa dan ibu-ibu jamaah masjid setempat. Penyerahan paket sembako secara simbolis dilakukan oleh Ketua BAZNAS Jawa Timur KH. Muhammad Roziqi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, dan Sekda Prov Jatim Adhy Karyono pada acara peresmian Masjid Islamic Centre Prov. Jatim. Di tempat terpisah, Ketua BAZNAS Jawa Timur KH. Muhammad Roziqi menghaturkan banyak terima kasih kepada masyarakat yang telah hadir meramaikan acara. "Terima kasih ibu-ibu bunda ojol yang sudah hadir sejak pagi sampai dengan saat ini dan juga ibu-ibu jamaah pengajian Masjid Islamic Centre. Terima kasih atas kehadirannya, maturnuwun semuanya", ucap Kyai Roziqi. Kyai Roziqi berharap di bulan Ramadhan ini masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik hingga Ramadhan berakhir. "Mudah-mudahan panjenengan semuanya nanti bisa melaksanakan ibadah bulan suci Ramadhan dengan baik, dengan sempurna, termasuk amalan-amalan yang lain sampai dengan Ramadhan berakhir. Allahumma aamiin", harapnya.
Jalan Raya Dukuh Kupang 122-124 Kel. Dukuh Pakis, Kec. Dukuh Kupang Kota Surabaya Telp. 031-5613661

Kenali Kami

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami

Layanan

  • Rekening Zakat
  • Kalkulator Zakat
  • Channel Pembayaran

Donasi

  • Zakat
  • Infak

Ikuti Kami

  • @BaznasProvJatim
  • BAZNAS Prov. Jatim
  • Baznas Jatim TV
  • baznasjatim
©2021, Baznas Jawa Timur